Makalah
“Perubahan Sosial dan Pendidikan”
Oleh :
Yanna Afriani
Kelas : X.iis 3
SMA
N 1 Muara Bungo Tahun Ajaran 20 14/ 20 15
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunia –
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perubahan Sosial Dan Pendidikan” sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
Penyusunan
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
2. Kedua
orang tua serta sekeluarga yang telah memberikan dorongan dan doanya demi
terselesaikan makalah ini;
4. Teman
– teman ips khususnya kelas X.iis 3 yang telah
memberikan segala dukungan, saran dan bantuannya dalam proses penyusunan makalah ini.
5. Semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis
juga menerima segala kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Muara
Bungo, 23 Mei 20 15
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….1
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1 Aspek – aspek Penyebab Perubahan Sosial………………………..2
2.2 Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia…………………………...3
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….6
3.2 Saran……………………………………………………………………………………....6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….…..7
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan ada dan hidup di dalam masyarakat, maka
keduanya memiliki hubungan ketergantungan yang erat. Pendidikan mengabdi kepada
masyarakat dan masyarakat menjadi semakin berkembang dan maju melalui
pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses pematangan dan pendewasaan
masyarakat. Maka lembaga-lembaga pendidikan harus memahami perannya tidak
sekadar menjual jasa tetapi memiliki tugas mendasar memformat Sumber Daya
Manusia (SDM) yang unggul.
Masyarakat ternyata tidak statis, tetapi dinamis, bahkan
sangat dinamis.Pada masa sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sosial
yang sangat pesat.Isu postmodernisasi dan globalisasi sebenarnya ingin
merangkum pemahaman suatu perubahan yang sangat cepat dan dahsyat. Modernisasi
adalah proses perubahan masyarakat dan kebudayaannya dari hal-hal yang bersifat
tradisional menuju modern. Globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu kondisi
meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia.Globaliasi
muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang begitu cepat.
Sebagai akibatnya, masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah-olah
saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan budaya yang sama.
Sosiologi pendidikan memainkan perannya untuk ikut
memformat pendidikan yang mampu berkiprah secara kontekstual. Sistem, muatan,
proses dan arah pendidikan perlu ditata ulang dan diatur secara khusus sehingga
mampu menjawab sekaligus bermain di arena perubahan sosial tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Aspek – aspek yang menyebabkan terjadinya Perubahan Sosial ?
2. Bagaimana
perubahan sosial masyarakat Indonesia ?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan dari karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Mengetahui
aspek – aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
2. Mengetahui
perubahan sosial masyarakat Indonesia.
1
BAB II PEMBAHASAN
Aspek-Aspek Penyebab Perubahan Sosial
A. Demokratis
Dalam sistem pemerintahan telah terjadi
perubahan penyelenggaraan yang bersifat sentralik yang menghilangkan inisiatif
atau prakarsa, kreativitas, keseragaman baik pribadi maupun masyarakat, kini
kita memerlukan paradigma baru yang mampu menghidupkan dan mendorong serta
mengaktualisasikan dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Kehidupan baru tersebut
adalah kehidupan yang memberikan peluang kepada setiap orang, kelompok,
organisasi, masyarakat untuk berpendapat, mengambil bagian secara aktif sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing namun tidak menyimpang dari aturan-aturan
yang berlaku dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Proses perubahan seperti itu
adalah “demokratisasi”.
Demikian juga di bidang pendidikan semua
warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak,juga mempunyai kewajiban
untuk meningkatkan pendidikan nasional yang lebih berkualitas dan bertanggung
jawab. Nilai-nilai dalam demokrasi adalah nilai-nilai yang mengakui kehormatan
dan martabat manusia.
Kehidupan
yang demokratis tidak akan berkembang jika segala bentuk kehidupan ditentukan
oleh penguasa atau mereka yang memiliki power dari atas. Konsekuensi dari
kehidupan demokrasi adalah partisipasi dari segenap lapisan masyarakat tanpa
pandang suku, agama, budaya, adat-istiadat, dan sebagainya. Dalam kehidupan
yang demokratis rakyat diberi kesempatan untuk menyampaikan dan menyatakan
pendapat sekalipun pendapat itu berbeda, menyampaikan aspirasi dan
harapan-harapannya, memberikan masukan-masukan, memberikan kritik serta koreksi
terhadap pimpinannya. Dengan demikian perkembangan dari bawah dan pemberdayaan rakyat
adalah contoh dari bentuk-bentuk pengembangan kehidupan demokrasi.
B. Globalisasi
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengantarkan manusia memasuki gerbang
kehidupan masyarakt global. Globalisasi terjadi dalam berbagai bidang kehidupan,
seperti politik, ekonomi, budaya, dan teknologi . 2
Kehidupan global memungkinkan manusia untuk
dapat menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia seperti teknologi canggih,
belajar, berkomunikasi dan bertukar informasi melalui internet untuk
meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan sikapnya pada gilirannya
akan meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik secara fisik ,psikis maupun
sosial dalam kaitannya dengan dampak positif kehidupan global.
Emil Salim (1990) mengemukakan
terdapat 4 kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol daya
dobraknya, yaitu ;
1. Bidang Iptek
2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Lingkungan
4. Bidang Pendidikan
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Temuan-temuan baru hasil riset secara langsung atau tidak
merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia salah
satunya sangat tergantung terhadap pada ilmu dan teknologi. Teknologi banyak
menghasilkan perangkat, seperti alat transportasi, telekomunikasi, komputer dan
peralatan
perang.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat mengubah cara berfikir,
cara bekerja, dan cara hidup manusia.
Dalam kaitannya dengan perkembangan metode ilmiah
berdasarkan tonggak-tonggak tersebut :
1. Tonggak Aristoteles
2. Tonggak Francis Bacon
3. Tonggak Ketiga (Perkembangan dalam Abad XIX)
4. Tonggak Keempat (Perkembangan Abad XX)
Perubahan
Sosial Masyarakat Indonesia
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Gejala-gejala
sosial yang dapat mengakibatkan perubahan sosial dalam masyarakat memiliki
ciri-ciri antara lain:
1.
Setiap masyarakat tidak akan berhenti
berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
3
2. Perubahan
yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan
perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan
sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat
sementara sebagai proses penyesuaian diri
4. Tidak
dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang
kuat
Bentuk-bentuk perubahan
social pada masyarakat indonesia
A. Nasionalisme
1. Pendidikan
Pendidikan melahirkan kelompok baru dalam masyarakat,
yaitu kaum terpelajar atau golongan bangsa Indonesia berjuang dengan cara baru,
yaitu melalui organisasi cendekiawan. Golongan terpelajar ini menyadari nasib
bangsanya yang menderita akibat penjajahan sehingga mereka bangkit membentuk
kekuatan social baru untuk berjuang mencapai kemerdekaan bangsanya melalui
pergerakan nasional dengan mendirikan organisasi di bidang politik, ekonomi,
social budaya, dan pendidikan.
2. Diskriminasi
Diskriminasi dibuktikan dengan adanya perlakuan yang
berbeda terhadap orang-orang Belanda dengan perlakuan terhadap bangsa
Indonesia. Akibatnya timbul perasaan harga diri yang tinggi pada orang kulit
putih dan perasaan rendah diri bagi bagi orang-orang Bumi Putra. Kondisi ini
menimbulkan penolakan dan pemberontakan dari orang-orang pribumi yang
diwujudkan dalam pergerakan nasional atau yang disebut nasionalisme.
3. Pengaruh Paham Baru
Revolusi
yang terjadi di Eropa pada abad XIX membawa napas baru bagi negara terjajah di
Asia, termasuk Indonesia. Hal itu menyebabkan munculnya suatu golongan baru
dalam masyarakat yang mempunyai pandangan dan gagasan lain dalam mengantarkan
rakyat Indonesia ke gerbang pembebasan diri dari belenggu penjajahan,
Organisasi pergerakan nasional lainnya yang lahir kemudian diantaranya Sarikat
Dagang Islam, Uische Partij, Muhammadiyah, Perguruan Taman Siswa, dan Partai
Nasional Indonesia.
B. Otonomi
Salah satu hasil dari gelombang reformasi total di
Indonesia adalah lahirnya 2 undang –undang yang merupakan dasar hukum bagi
pelaksanaan otonomi daerah yaitu Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
4
Undang – undang pemerintahan daerah mengatur pembagian
wewenang kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kewenangan yang diberikan itu
bersifat utuh mulai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan
evaluasi untuk mendorong dan memperdayakan masyarakat, mengembangkan peran, dan
fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, demikian dikemukakan Djam’an Satori
(1999). Mulyani (1999) mengemukakan ada tiga dasar pemikiran yang mendasari
lahirnya Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999, yaitu:
1. Memberikan
keleluasan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah,
2. Penyelenggaraan
otonomi daerah itu diharapkan dilakukan dengan prinsip demokrasi, peran serta
masyarakat, pemerataan dan keadilan, dan kemandirian; memperhatikan potensi
serta keanekaragaman daerah menjaga keserasian hubungan pusat dan daerah serta
meningkatkan peran dan fungsi legislatif, asas dekonsentrasi yang diikuti
dengan dukungan pembiayaannya,
3. Menghadapi
tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan luas, nyata dan
bertanggung jawab secara proporsional.
Tujuan penyerahan wewenang beberapa urusan Pemerintahan
Pusat kepada Pemerintah Daerah, agar penyelenggaraan pemerintah dapat
dilaksanakan lebih demokratis, layanan pemerintah terhadap masyarakat dapat
dilakukan secara cepat, mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan
sehingga dapat mewujudkan pemerataan dan keadilan, sekaligus memberikan
perhatian dan peluang bagi pembangunan potensi dan keanekaragaman daerah.
Undang – Undang Otonomi Daerah meletakkan kewenangan seluruh urusan pemerintah
bidang pendidikan yang selama ini berada pada pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah mulai dari perencanaan, implementasi, sampai pada
pengendalian.
Masalah yang diantisipasi dalam mengimplementasikan UUPD
Tahun 1999 di bidang pendidikan, yaitu kepentingan nasional, mutu pendidikan,
efisiensi pengelolaan, perluasan dan pemerataan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitas.
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan :
1.
Aspek-aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di Indonesia,
diantaranya adalah demokratisasi, globalisasi, dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
2.
Perubahan sosial terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap
sosial, dan pola perilaku. Perubahan sosial di Indonesia yakni dalam bentuk
Nasionalisme dan Otonomi Daerah
B. Saran :
Melihat perkembangan iptek yang sangat pesat, sebagai
sumber daya manusia harus siap menerima perkembangan tersebut, dengan
mempertimbangkan segi positif dan segi negatif yang ditimbulkan dari iptek itu
sendiri. Baik ilmu pengetahuan maupun teknologi informasi sangat penting untuk
meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia. Dengan begitu, sebaiknya antara
ilmu pengetahuan dan teknologi informasi bisa berkembang selaras sehingga dapat
membentuk perubahan sosial masyarakat yang lebih baik.
6
DAFTAR PUSTAKA
·
Wahyudin, Din. 2008. Materi Pokok
Pengantar Pendidikan Cetakan 4. Jakarta : Universitas Terbuka.
·
Balitbangdikbud. 1975. Pendidikan Di
Indonesia:1900 – 1974. Jakarta: Balai Pustaka.
·
Supriadi, Dedi. (1997a). Isu Dan
Agenda Pendidikan Tinggi Di Indonesia. Jakarta: Rosda Jayaputra.
·
Soehendro, Bambang. Kerangka
Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 1996 – 2005.Jakarta: Ditjen
Dikti.
·
Van Der Wal, S.L. (1977). Pendidikan
Di Indonesia 1900 – 1940:Kebijaksanaan Pendididkan Di Hindia Belanda 1900 –
1940. (Alihbahasa oleh Sumarsono Mestoko dan Achmad Dasuki). Jakarta:
Balitbangdikbud.
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar