Jumat, 12 Juni 2015

makalah tentang "perubahan sosial dan pendidikan"

Makalah
“Perubahan Sosial dan Pendidikan”



Oleh   :
Yanna Afriani
Kelas  : X.iis 3

SMA N 1 Muara Bungo Tahun Ajaran 20 14/ 20 15

KATA  PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunia – Nya  sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Sosial Dan Pendidikan” sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
2.       Kedua orang tua serta sekeluarga yang telah memberikan dorongan dan doanya demi terselesaikan makalah ini;
4.       Teman – teman ips  khususnya kelas X.iis 3  yang  telah memberikan segala dukungan, saran dan bantuannya dalam proses penyusunan makalah  ini.
5.      Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
                                                                 



 Muara Bungo, 23 Mei 20 15

                                                                                                
Penulis








i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  
DAFTAR ISI 

BAB I. PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………1  
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………….1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….1  

BAB II. PEMBAHASAN 
2.1 Aspek – aspek Penyebab Perubahan Sosial………………………..2  
2.2 Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia…………………………...3

BAB III. PENUTUP  
3.1  Kesimpulan……………………………………………………………………………….6
3.2  Saran……………………………………………………………………………………....6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….…..7



  








ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan ada dan hidup di dalam masyarakat, maka keduanya memiliki hubungan ketergantungan yang erat. Pendidikan mengabdi kepada masyarakat dan masyarakat menjadi semakin berkembang dan maju melalui pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses pematangan dan pendewasaan masyarakat. Maka lembaga-lembaga pendidikan harus memahami perannya tidak sekadar menjual jasa tetapi memiliki tugas mendasar memformat Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

Masyarakat ternyata tidak statis, tetapi dinamis, bahkan sangat dinamis.Pada masa sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sosial yang sangat pesat.Isu postmodernisasi dan globalisasi sebenarnya ingin merangkum pemahaman suatu perubahan yang sangat cepat dan dahsyat. Modernisasi adalah proses perubahan masyarakat dan kebudayaannya dari hal-hal yang bersifat tradisional menuju modern. Globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu kondisi meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia.Globaliasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang begitu cepat. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan budaya yang sama.


Sosiologi pendidikan memainkan perannya untuk ikut memformat pendidikan yang mampu berkiprah secara kontekstual. Sistem, muatan, proses dan arah pendidikan perlu ditata ulang dan diatur secara khusus sehingga mampu menjawab sekaligus bermain di arena perubahan sosial tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Aspek – aspek yang menyebabkan terjadinya Perubahan Sosial ?
2.      Bagaimana perubahan sosial masyarakat Indonesia ?

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari karya tulis ilmiah ini adalah:
1.      Mengetahui aspek – aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
2.      Mengetahui perubahan sosial masyarakat Indonesia.

1
BAB II PEMBAHASAN
                                    
Aspek-Aspek Penyebab Perubahan Sosial

A.  Demokratis                   
Dalam sistem pemerintahan telah terjadi perubahan penyelenggaraan yang bersifat sentralik yang menghilangkan inisiatif atau prakarsa, kreativitas, keseragaman baik pribadi maupun masyarakat, kini kita memerlukan paradigma baru yang mampu menghidupkan dan mendorong serta mengaktualisasikan dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Kehidupan baru tersebut adalah kehidupan yang memberikan peluang kepada setiap orang, kelompok, organisasi, masyarakat untuk berpendapat, mengambil bagian secara aktif sesuai dengan kapasitasnya masing-masing namun tidak menyimpang dari aturan-aturan yang berlaku dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Proses perubahan seperti itu adalah “demokratisasi”.
Demikian juga di bidang pendidikan semua warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh  pendidikan yang layak,juga mempunyai kewajiban untuk meningkatkan pendidikan nasional yang lebih berkualitas dan bertanggung jawab. Nilai-nilai dalam demokrasi adalah nilai-nilai yang mengakui kehormatan dan martabat manusia.
       Kehidupan yang demokratis tidak akan berkembang jika segala bentuk kehidupan ditentukan oleh penguasa atau mereka yang memiliki power dari atas. Konsekuensi dari kehidupan demokrasi adalah partisipasi dari segenap lapisan masyarakat tanpa pandang suku, agama, budaya, adat-istiadat, dan sebagainya. Dalam kehidupan yang demokratis rakyat diberi kesempatan untuk menyampaikan dan menyatakan pendapat sekalipun pendapat itu berbeda, menyampaikan aspirasi dan harapan-harapannya, memberikan masukan-masukan, memberikan kritik serta koreksi terhadap pimpinannya. Dengan demikian perkembangan dari bawah dan pemberdayaan rakyat adalah contoh dari bentuk-bentuk pengembangan kehidupan demokrasi.
B.  Globalisasi
       Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengantarkan manusia memasuki gerbang kehidupan masyarakt global. Globalisasi terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti politik, ekonomi, budaya, dan teknologi   .                                                                                                                                               2
Kehidupan global memungkinkan manusia untuk dapat menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia seperti teknologi canggih, belajar, berkomunikasi dan bertukar informasi melalui internet untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan sikapnya pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik secara fisik ,psikis maupun sosial dalam kaitannya dengan dampak positif kehidupan global.
   Emil Salim (1990) mengemukakan terdapat 4 kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol daya dobraknya, yaitu ;
1.  Bidang Iptek
2.  Bidang Ekonomi
3.  Bidang Lingkungan
  4.  Bidang Pendidikan
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Temuan-temuan baru hasil riset secara langsung atau tidak merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia salah satunya sangat tergantung terhadap pada ilmu dan teknologi. Teknologi banyak menghasilkan perangkat, seperti alat transportasi, telekomunikasi, komputer dan peralatan
perang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat mengubah cara berfikir, cara bekerja, dan cara hidup manusia. 
Dalam kaitannya dengan perkembangan metode ilmiah berdasarkan tonggak-tonggak tersebut :
1. Tonggak Aristoteles
2. Tonggak Francis Bacon
3.  Tonggak Ketiga (Perkembangan dalam Abad XIX)
4.  Tonggak Keempat (Perkembangan Abad XX)

Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.  Gejala-gejala sosial yang dapat mengakibatkan perubahan sosial dalam masyarakat memiliki ciri-ciri antara lain:

1.     Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.

3
2.         Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3.         Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri
4.         Tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat

Bentuk-bentuk perubahan social pada masyarakat indonesia
A. Nasionalisme
1.    Pendidikan
Pendidikan melahirkan kelompok baru dalam masyarakat, yaitu kaum terpelajar atau golongan bangsa Indonesia berjuang dengan cara baru, yaitu melalui organisasi cendekiawan. Golongan terpelajar ini menyadari nasib bangsanya yang menderita akibat penjajahan sehingga mereka bangkit membentuk kekuatan social baru untuk berjuang mencapai kemerdekaan bangsanya melalui pergerakan nasional dengan mendirikan organisasi di bidang politik, ekonomi, social budaya, dan pendidikan.
2.    Diskriminasi 
Diskriminasi dibuktikan dengan adanya perlakuan yang berbeda terhadap orang-orang Belanda dengan perlakuan terhadap bangsa Indonesia. Akibatnya timbul perasaan harga diri yang tinggi pada orang kulit putih dan perasaan rendah diri bagi bagi orang-orang Bumi Putra. Kondisi ini menimbulkan penolakan dan pemberontakan dari orang-orang pribumi yang diwujudkan dalam pergerakan nasional atau yang disebut nasionalisme.
3. Pengaruh Paham Baru
     Revolusi yang terjadi di Eropa pada abad XIX membawa napas baru bagi negara terjajah di Asia, termasuk Indonesia. Hal itu menyebabkan munculnya suatu golongan baru dalam masyarakat yang mempunyai pandangan dan gagasan lain dalam mengantarkan rakyat Indonesia ke gerbang pembebasan diri dari belenggu penjajahan, Organisasi pergerakan nasional lainnya yang lahir kemudian diantaranya Sarikat Dagang Islam, Uische Partij, Muhammadiyah, Perguruan Taman Siswa, dan Partai Nasional Indonesia.
B. Otonomi
 Salah satu hasil dari gelombang reformasi total di Indonesia adalah lahirnya 2 undang –undang yang merupakan dasar hukum bagi pelaksanaan otonomi daerah yaitu Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
4
Undang – undang pemerintahan daerah mengatur pembagian wewenang kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kewenangan yang diberikan itu bersifat utuh mulai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi untuk mendorong dan memperdayakan masyarakat, mengembangkan peran, dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, demikian dikemukakan Djam’an Satori (1999). Mulyani (1999) mengemukakan ada tiga dasar pemikiran yang mendasari lahirnya Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999, yaitu:
1.      Memberikan keleluasan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah,
2.      Penyelenggaraan otonomi daerah itu diharapkan dilakukan dengan prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, dan kemandirian; memperhatikan potensi serta keanekaragaman daerah menjaga keserasian hubungan pusat dan daerah serta meningkatkan peran dan fungsi legislatif, asas dekonsentrasi yang diikuti dengan dukungan pembiayaannya,
3.      Menghadapi tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan luas, nyata dan bertanggung jawab secara proporsional.
Tujuan penyerahan wewenang beberapa urusan Pemerintahan Pusat kepada Pemerintah Daerah, agar penyelenggaraan pemerintah dapat dilaksanakan lebih demokratis, layanan pemerintah terhadap masyarakat dapat dilakukan secara cepat, mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan sehingga dapat mewujudkan pemerataan dan keadilan, sekaligus memberikan perhatian dan peluang bagi pembangunan potensi dan keanekaragaman daerah. Undang – Undang Otonomi Daerah meletakkan kewenangan seluruh urusan pemerintah bidang pendidikan yang selama ini berada pada pemerintah pusat kepada pemerintah daerah mulai dari perencanaan, implementasi, sampai pada pengendalian.
Masalah yang diantisipasi dalam mengimplementasikan UUPD Tahun 1999 di bidang pendidikan, yaitu kepentingan nasional, mutu pendidikan, efisiensi pengelolaan, perluasan dan pemerataan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitas.










5
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan  :

1. Aspek-aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di Indonesia, diantaranya adalah demokratisasi, globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Perubahan sosial terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku. Perubahan sosial di Indonesia yakni dalam bentuk Nasionalisme dan Otonomi Daerah
B. Saran      :
                                      
Melihat perkembangan iptek yang sangat pesat, sebagai sumber daya manusia harus siap menerima perkembangan tersebut, dengan mempertimbangkan segi positif dan segi negatif yang ditimbulkan dari iptek itu sendiri. Baik ilmu pengetahuan maupun teknologi informasi sangat penting untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia. Dengan begitu, sebaiknya antara ilmu pengetahuan dan teknologi informasi bisa berkembang selaras sehingga dapat membentuk perubahan sosial masyarakat yang lebih baik.















6

DAFTAR PUSTAKA

·        Wahyudin, Din. 2008. Materi Pokok Pengantar Pendidikan Cetakan 4. Jakarta : Universitas Terbuka.
·        Balitbangdikbud. 1975. Pendidikan Di Indonesia:1900 – 1974. Jakarta: Balai Pustaka.
·        Supriadi, Dedi. (1997a). Isu Dan Agenda Pendidikan Tinggi Di Indonesia. Jakarta: Rosda Jayaputra.
·        Soehendro, Bambang. Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 1996 – 2005.Jakarta: Ditjen Dikti.
·        Van Der Wal, S.L. (1977). Pendidikan Di Indonesia 1900 – 1940:Kebijaksanaan Pendididkan Di Hindia Belanda 1900 – 1940. (Alihbahasa oleh Sumarsono Mestoko dan Achmad Dasuki). Jakarta: Balitbangdikbud.














7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar